Menu
Close
Muhammadiyah Cabang

Kotagede

SRAWUNG INDUSTRI PRA PRENGGAN DORONG PELAKU UMKM BERDAYA SAING

SRAWUNG INDUSTRI PRA PRENGGAN DORONG PELAKU UMKM BERDAYA SAING

Smallest Font
Largest Font

Srawung Industri menjadi salah satu kegiatan Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (MEK) Pimpinan Ranting 'Aisyiyah (PRA) Prenggan Kotagede Yogyakarta untuk menggerakkan pelaku UMKM agar lebih berdaya dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas.

Kegiatan MEK PRA Prenggan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Juli 2024 dengan mengadakan kunjungan ke dua tempat yakni ke Kelompok Tani Jamur (KTJ) Sedyo Lestari dan ke RM Gudeg Wijilan Bu Lies. Peserta terdiri dari 40 pelaku UMKM PRA Prenggan dan 10 pimpinan Ranting 'Aisyiyah Prenggan.

 Dr. Siti Hamidah M.Pd selaku koordinator bidang ekonomi PRA Prenggan, menegaskan bahwa tujuan kunjungan di KTJ Sedyo Lestari untuk mendapatkan inforamsi tentang daya juang mengembangkan usaha mulai dari nol sampai menjadi besar dan dikenal secara luas. Harapannya apa yang dilakukan oleh pengusaha KTJ Sedyo Lestari dapat menumbuhkan daya juang bagi pelaku UMKM PRA Prenggan dalam mengembangkan usahanya.

 Sejak berdirinya tahun 2008, KTJ Sedyo Lestari mengelola dari bibit sampai mengolah aneka makanan berbasis jamur. Aneka jamur yang diproduksi antara lain: jamur tiram, jamur kuping, dan jamur lingzhi.  Dari bahan jamur-jamur tersebut diolah menjadi makanan ringan  seperti kripik jamur, krispi jamur, dan nugget jamur. Aneka herbal jamur seperti teh jamur lingzhi, kopi lingzhi, ekstrak lingzhi, dan kaldu jamur adalah inovasi berikutnya yang tak kalah digemari konsumen. Bahan baku/liborampe, bibit jamur, dan baglok atau media tanam bisa juga dibeli jika pengunjung ingin menanam dan memanen sendiri di rumahnya.

"Dari limbah menjadi berkah" adalah mottonya untuk kemudian mengolah limbah produksinya menjadi media tanam yang bermanfaat untuk menanam tanaman lain seperti sayuran, tanaman hias, dan lainnya. Media ini dijual dengan harga yang murah.

 Letaknya yang strategis di Jl. Wates Km 14 Bantul, Yogayakarta ini sangat mudah diakses hingga memudahkan para tamu yang berkunjung bukan hanya untuk melihat proses produksi dan belanja produk jamur namun lebih dari itu juga untuk mengikuti pelatihan, konsultasi bisnis, dan memperoleh pendampingan.

Sekretaris sekaligus seksi pengembangan SDM KTJ Sedyo Lestari, Hari Wibowo, SE menjelaskan bahwa kelompok tani jamur ini memberdayakan masyarakat sekitar, utamanya ibu rumah tangga. Ada sekitar 15 ibu rumah tangga yang sudah bertahun-tahun setia bekerja bersama di tempat ini.

Menjawab pertanyaan dari peserta mengenai kiat membangun keyakinan  dalam berbisnis, "Dalam berbisnis, kita jangan takut atau khawatir tidak laku melainkan harus penuh keyakinan. Untuk itu harus terus berinovasi, menjaga kontinuitas produksi, melakukan pendampingan karena pendampingan akan menjadikan pelanggan loyal. Tak kalah pentingnya juga harus memberikan garansi" jelas Hari.

Sementara itu, Ir. Lestari sebagai ketua KTJ Sedyo Lestari menyampaikan pentingnya menjaga kepercayaan pelanggan, "Jika kepercayaan sudah terbangun maka akan banyak yang mencari produk kita", pungkasnya.

Setelah dibawa keliling ke tempat pembibitan, pengolahan, dan pemanenan peserta kunjungan pun tak ketinggalan  membeli hasil produksinya untuk dibawa pulang sabagai oleh-oleh. Bahkan ada juga peserta yang langsung kulakan, menjadi reseller dan berminat menjalin kerjasama bisnis kedepannya.

Kunjungan yang kedua ke RM Gudeg Wijilan Bu Lies di Jl. Wijilan no. 5 Yogyakarta. Dra. Siti Shalihah menyampaikan bahwa maksud kunjungan tersebut selain silaturrahmi juga ingin ngangsu kaweruh, kenapa gudeg Bu Lies bisa bertahan sedemikian lama.

Selain itu, Ketua PRA Prenggan yang akrab disapa Ibu Ikah ini juga menyampaikan, keberadaan Ibu Lies sebagai aktivis 'Aisyiyah telah menumbuhkan ikatan batin sehingga apabila ada saudara yang datang dari luar kota pasti yang dicari Gudeg Bu Lies.

 Ibu Lies sebagai pemilik, menyambut dengan sangat baik. Wanita 70 tahun yang punya nama lengkap Elies Dyah Darmawati itu menyampaikan pentingnya kunjungan ke tempat-tempat industri semacam ini yakni untuk memperluas silaturrahmi, menambah saudara atau  mitra, untuk  evaluasi dan memperluas pasar juga pengembangan bisnis. Lebih dari itu, kunjungan semacam ini bisa menjadi media promosi gratis bagi yang dikunjungi.

 Tidak pelit ilmu, Ibu Lies dengan sangat runtut menjelaskan proses memasak aneka bahan mentah hingga menjadi aneka varian masakan gudeg yang nikmat disantap.

Untuk memperkuat dan memperluas pangsa pasar, manajemen Gudeg bu Lies melakukan berbagai inovasi. Hingga kini varian olahan yang diproduksi meliputi aneka gudeg telur, gudeg ayam, gudeg bandeng, gudeg mercon daging sapi, dan lainnya. Selain itu juga melakukan inovasi pengemasan dengan kaleng dengan sistem vacum tanpa bahan pengawet. Jenis produk yang dikemas kaleng, selain gudeg juga ada soto, rendang daging, sambal goreng, dan lain-lain. "Kami mengolah dan mengemas segala olahan daging kambing, daging sapi, dan sea food" jelas bu Lies.

Sebagian besar peserta berebut bertanya dan menelisik rahasia resep Bu Lies. Rombongan juga dipersilahkan melihat langsung produksi gudeg di dapur Bu Lies yang sangat luas.

 Kunjungan UMKM PRA Prenggan ini berakhir pada pukul 14.00 sesuai schedule. Rombongan pulang dengan suntikan semangat baru dalam berbisnis. Semangat untuk meniru apa yang sudah dilakukan oleh pemilik usaha yang sudah sukses tersebut.

Sambil meninggalkan tempat mereka memekikkan semangat “UMKM NAIK KELAS”!

 *Ditulis oleh Tim dari MEK PRA Prenggan, Kotagede, Yogyakarta. (27 Juli 2024)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Artikel Terkait